Kalau bicara soal berkarya anda tentu sepakat dengan saya, bahwa ego diri kita ingin dapat menghasilkan karya-karya hebat. Tapi apa daya, agar dapat menghasilkan karya hebat memerlukan latihan, pemahaman, dan resources yang cukup.
Soal itu, saya masih belum bisa memenuhinya. Apalagi jika sudah berbicara soal fotografi. Fotografi membutuhkan resource yang tidak sedikit. Selain momen dan objek, resource yang juga menentukan adalah kamera.
Soal itu, saya masih belum bisa memenuhinya. Apalagi jika sudah berbicara soal fotografi. Fotografi membutuhkan resource yang tidak sedikit. Selain momen dan objek, resource yang juga menentukan adalah kamera.
Momen dan objek selama pengabdian, luar biasa banyak. Sayangnya, saya hampir tidak memiliki resource, baik kamera maupun ilmu fotografi. Alhamdulillah, sekarang kondisi sudah jauh lebih baik. Dalam genggaman sudah ada Xperia M dari Sony. Memang, kualitas kamera tak bisa disetarakan dengan kamera high-end seri Z atau iPhone, apalagi kamera DSLR. Tapi mumpung masih bisa punya, ya inilah yang saya gunakan.
Dengan kamera seadanya, hal lain yang bisa saya maksimalkan sudah tentu, teknik yang dapat saya gunakan. Alhamdulillah, cukup banyak fitur yang ditanamkan Sony dalam Xperia M. Tambah lagi panduan yang cukup berseliweran di Internet. Saya juga mendapat motivasi dengan adanya istilah 'Man Behind the Gun'.
Apa itu 'Man Behind the Gun'? Gampangnya, bukan senjata-lah yang menentukan kualitas tempur, tapi siapa yang menggunakan senjata itu. Kopassus dengan senapan angin tentu lebih mematikan jika dibandingkan dengan Anggota DPR dengan Tank sekalipun(jangankan nembak, masuk ke tank saja mungkin tidak bisa).
Tanpa perlu berkeluh kesah dengan hal yang tidak bisa dirubah, lebih baik bersyukur dan merubah apa yang bisa dirubah. Jika kemampuan kamera terbatas, maka perbesar kemampuan diri dengan eksplorasi dan maksimalkan semua potensi kamera yang ada. Kira-kira itulah yang saya pahami dari 'Man Behind the Gun'.
Inilah beberapa foto yang saya tangkap ketika berkelana menyusuri beberapa tempat. Gambar ditangkap menggunakan Xperia M, tanpa post-processing alias apa adanya, langsung dari kamera:
Graha's Lake at ITS Expo - Ide panitia ITS Expo memang luar biasa! |
Kuta's Guardian Statue - Tak hanya pantai Kuta, ukiran masa silam juga jadi objek yang menawan. |
Bukittinggi's Jam Gadang - Salah satu oleh-oleh dari ISEA 2014 di Universitas Andalas |
Surabaya at Cloudy Dawn - Diambil saat terbit fajar dari Santika Surabaya. |
Semua foto diatas telah saya unggah di Pinterest dengan resolusi tertinggi yang Xperia M bisa. Insha Allah, akun tersebut akan saya update terus dengan foto-foto terbaik yang dapat saya hasilkan.
Yahh, memang foto-foto diatas belum bisa dikatakan cukup berkualitas. Ada yang terlalu gelap mungkin juga angle yang kurang pas. Tak apa. Insha Allah, latihan terus saya lakukan juga menambah referensi soal teknik yang tepat.
Dengan motivasi 'Man Behind the Gun', saya coba maksimalkan ilmu fotografi melalui kamera yang ada. Sehingga kelak, jika ilmu dan budget yang saya punya sudah cukup, mungkin akan beralih menggunakan kamera yang lebih canggih, entah RX100 atau LX7 atau mungkin yang lebih baik :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar