Membaca Buku: Jendela dunia yang jarang dibuka, foto oleh Blaz Photo, Unsplash |
Awal tahun, resolusi baca sekian buku sering saya dapati dari teman yang jarang membaca buku. Namun, sebagaimana resolusi pada umumnya, niat itu tidak bertahan lama. Sulitnya membaca buku dengan cepat menjadi alasan populer berhenti di tengah jalan. Bosan bacanya. Parahnya, apa yang sudah dibaca menguap begitu saja. Poof! Dulu gak tahu sekarang lupa.
Sama seperti kebanyakan manusia, saya juga merasa begitu sulit menyelesaikan sebuah buku. Target awal 1 bulan 1 buku, eee melonggar jadi 2 bulan 1 buku, 3 bulan 1 buku. Itu buku yang sudah dibeli dari awal tahun gak selesai-selesai padahal sudah hampir setengah tahun. Saya putuskan untuk mencari cara membaca buku dengan cepat dan efektif.
Saya pun mencoba salah satu metode yang beberapa kali lewat di iklan instagram. Namanya, Baca Kilat, cara membaca dengan cepat dan efektif yang diperkenalkan oleh Agus Setiawan. Dalam bukunya, ada banyak hal yang membuat saya sadar bahwa ternyata selama ini saya memilih cara membaca buku yang keliru. Makanya setiap kali membaca buku terasa begitu susah paham, bahkan seringkali tidak selesai.
Paradigma Lama dalam Membaca
Dibahas dalam Baca Kilat, ada alasan mengapa membaca terasa sulit untuk dilakukan dan dipahami. Ternyata, membaca terasa susah jika pikiran sadar dan bawah sadar tidak selaras. Coba diingat, kapan terakhir kali kamu membaca tanpa ada distraksi. Misal, sedang membaca buku personal improvement tapi sambil memikirkan strategi game online. Mata menjelajahi buku, tapi pikiran kemana-mana. Alhasil, gak ada informasi yang masuk dan proses membaca jadi membosankan.
Melalui Baca Kilat, Agus Setiawan memberikan panduan bagaimana memanfaatkan keselarasan pikiran sadar dan bawah sadar untuk membaca buku dengan cepat.
Sebelumnya kita perlu merubah beberapa paradigma lama dalam membaca buku:
- Membaca harus paham dalam sekali baca
- Membaca harus per kata
- Membaca harus berulang-ulang
- Membaca harus dari awal sampai akhir
Paradigma ini mungkin bermanfaat bagi sebagian orang dan memang dibutuhkan untuk membaca buku tertentu seperti buku pelajaran atau diktat. Tapi tidak dengan saya yang ingin membaca buku non fiksi dengan cepat dan efektif.
Paradigma Baru dalam Baca Kilat
Maka Baca Kilat memperkenalkan paradigma baru:
Tujuan yang spesifik.
Apa tujuan kamu ingin membaca sesuatu, tujuan yang spesifik akan membuat kita fokus mencapainya ketimbang tanpa tujuan dan hanya membaca untuk menghabiskan waktu.
Mendapatkan 100% yang diinginkan
Bukan 100% tulisan dari penulis buku. Menurut Prof Russel G., penulis buku Teaching Reading as a Thinking Process, intisari dari buku itu hanya 4-11%. Maka lebih masuk akal memahami yang inti ketimbang menghafal keseluruhan buku.
Melengkapi informasi yang dibutuhkan untuk memahami
Bukan berulang-ulang di bagian yang sama sampe ngerti. Tidak memahami 1 bagian dari buku bisa jadi membutuhkan informasi pada bagian lain.
Metode Baca Kilat
Metode Baca Kilat dibagi menjadi beberapa bagian.
Menentukan Tujuan
Semua dimulai ketika kamu mulai menentukan tujuan dari membaca. Katakanlah, kamu lagi jalan-jalan di toko buku lalu meihat sebuah buku yang covernya menarik. Sebelum memutuskan membeli dan membaca, tanyakan dulu kira-kira apa sih isi buku yang membuat saya tertarik? What's in for me?
Kalau bisa, kamu perlu sempatkan lihat bagian daftar isi. Kalau tidak, coba lihat tulisan di halaman depan dan belakang. Sempatkan juga lihat sinopsis buku tersebut secara online. Juga berlaku dengan buku yang sudah kamu miliki. Lihat Upayakan kamu mengetahui dulu tujuan kamu mau membaca sebuah buku.
Priming
Ok, buku sudah di tangan. Kamu sudah siap membaca. Langkah selanjutnya membutuhkan latihan ekstra. Kamu akan melakukan Priming, melihat isi buku dengan pikiran bawah sadar. Teknik ini agak rumit untuk dijelaskan, namun inti yang saya pahami adalah melihat semua halaman buku tanpa membaca, membiarkan pikiran bawah sadar menerima informasi.
Priming memberikan stimulus atau rangsangan ke dalam pikiran bawah sadar.Mata yang melihat halaman demi halaman menjadi perantara stimulus ke pikiran untuk siap menerima informasi. Seolah berkata pada pikiran, Oh saya mau membaca! Oh informasi yang saya mau tahu ada di buku ini!
Caranya gimana? Kamu perlu menempatkan fokus mata ke titik jauh di belakang buku. Bukan juling! Tapi fokus mata ada pada titik di balik buku. Sehingga halaman yang kanan dan kiri akan tumpang tindih seperti ini:
Priming: stimulus pikiran bawah sadar dengan melihat konten tanpa membaca, foto oleh The Office |
Lalu buka halaman demi halaman satu per satu, lihat saja, tanpa mencoba membaca. Bagian ini lumayan berat bagi saya, perlu latihan yang cukup. Bisa jadi cara saya pun salah. Akhirnya saya lewati karena teorinya yang belum tentu saya praktikan dengan benar.
Aktivasi Manual
Selanjutnya adalah aktivasi manual, membaca normal seperti manusia pada umumnya dengan pikiran sadar. Pada aktivasi manual upayakan kamu memiliki minat tinggi dan larut pada aktivitas membaca. Seolah-olah gak ada yang lebih menarik dari membaca buku ini.
Andrew Newberg dalam bukunya How God Change Your Brain, menyampaikan bahwa larut dalam aktivitas itu meningkatkan kognitif kamu. Artinya, semakin asik membaca buku, semakin mudah informasi diterima.
Bagaimana cara mencapainya? Agus Setiawan memberikan beberapa tips. Bangun rasa ingin tahu, bacalah sambil bertanya-tanya, mencoba menghubungkan informasi satu dan yang lain, pindai dan jelajahi buku untuk menemukan informasi yang dibutuhkan, dan susunlah sebuah rangkuman.
Untuk rangkuman, kamu bisa membuat sebuah mindmap, intisari dari buku yang kamu baca. Saya mencoba membuat mindmap untuk Baca Kilat, semoga bisa membantu kamu untuk membuat mindmapmu sendiri pada buku yang kamu baca.
Mind Map Baca Kilat: Intisari dari buku Baca Kilat |
Yak itulah cara membaca buku dengan cepat dan efektif. Saya mencoba mempraktikkannya pada buku Baca Kilat, dan cukup bagus, saya bisa memahami inti dari buku tersebut. Cara Baca Kilat mungkin tidak selalu cocok dengan setiap orang, namun patut dicoba untuk mencari tahu metode yang kayak apa yang cocok untuk kita.
Akhir kata, alasan kita malas untuk mencoba adalah motivasi yang terus menerus turun akibat tindakan yang kita berikan gak cukup banyak. Maka supaya tidak malas mencoba dan membaca, cobalah untuk menikmati membaca. Semakin banyak tindakan yang dicoba, semakin jauh pula kita dari kemalasan!
Selamat mencoba!
PS: Jika tertarik untuk praktik dengan benar bisa coba belajar langsung ke pakarnya, kalau tidak salah beberapa kali ada workshop untuk Baca Kilat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar