Alhamdulillah, tren media teknologi mulai bergeser ke arah entrepreneurship. Berbagai media mulai ramai menambah konten mereka dengan kisah-kisah inspiratif para entrepreneur muda yang ternyata banyak sekali berlatar belakang informasi dan pemanfaatan teknologi. Mereka yang kini mulai merangkak naik ke puncak dengan startup mereka telah lama memahami bahwa teknologi bukan sekedar 'mana gadget yang lebih bagus', tapi lebih bagaimana gadget-gadget itu membantu hidup orang banyak.
Gadgets: Godaan konsumtif jika kita tak berhati-hati. (Dok. Hipwee) |
Andai media di Indonesia lebih peka pada perkembangan teknologi dunia, bukan sekedar asyik memenuhi permintaan pasar tanpa cukup upaya mengedukasi pasar, tren pemanfaatan teknologi mungkin sudah berada lebih awal. Indonesia dapat bangkit lebih cepat dan terlepas dari belenggu buta teknologi dan penjajahan ekonomi.
Rupanya para senior kami di Teknik Elektro ITS era 90-an sudah memikirkan hal ini. Akademisi harus turut terjun ke masyarakat, membawa pengetahuan yang telah mereka pelajari dan kembangkan di bangku kuliah. Akademisi dapat membawa teknologi aplikatif, juga sebongkah ilmu mentah agar masyarakat dapat lebih mandiri dengan tambahan pengetahuan yang ia miliki.
Transfer ilmu dari dunia akademis ke masyarakat tentunya tak mudah. Ilmu harus diterjemahkan terlebih dahulu agar bahasan dapat lebih mudah dimengerti. Maka dari itu, terbitlah sebuah media cetak bernama SILIKON, media yang membawa teknologi kekinian ke masyarakat dengan cara yang mudah dipahami.(Sebelumnya masih berupa media internal Teknik Elektro ITS bernama METRO)
Sayang, sedikit rekam jejak bagaimana SILIKON hidup di masyarakat era 90-an. Tanpa sebab yang diketahui, SILIKON pun sempat menghilang belasan tahun.Hingga pada tahun 2010, SILIKON kembali hadir di masyarakat dengan semangat yang sama namun dengan kemasan, isi, dan media yang telah berkembang.
Alhamdulillah, pekan lalu, SILIKON Edisi V telah terbit dalam bentuk fisik dan digital. Edisi terbaru SILIKON membahas bagaimana teknologi robot humanoid berkembang di dunia. Ada juga ulasan mengenai persiapan tim Robot ITS yang saat ini bertanding di Kontes Robot Indonesia. Beberapa pakar dalam elektroteknik juga turut menyumbangkan ide dan pendapat mereka mengenai perkembangan robotika. Salah satunya adalah Cak Tonny Leonard, founder PT. Sukses Bersama Nusantara, yang bergelut dalam otomasi industri.
Kupas Robot Humanoid: Sampul depan majalah SILIKON Edisi IV/Juni 2015 (Dok. Redaksi SILIKON) |
Banyak sekali artikel yang akan membuka mata kita mengenai perkembangan robotika di dunia dan semua itu dapat anda peroleh dari SILIKON Edisi V, Robot Humanoid. Dan semua itu dapat kamu baca secara cuma-cuma, melalui situs HIMATEKTRO ITS.
Usai membaca majalah SILIKON, tersirat dalam benak saya, kira-kira topik apa yang akan dibahas di SILIKON Edisi VI? Teknologi dunia terkini apa lagi yang akan diulas? Rasanya tak sabar menanti.. Hingga artikel ini terbit, belum ada kabar topik apa yang akan dibawakan di SILIKON VI*. Kalau kamu punya ide, langsung kontak saja tim redaksi SILIKON atau mention via akun twitter @himatektro_its.
*Mohon doa agar seluruh tim redaksi yang merupakan gabungan mahasiswa Teknik Elektro dan Teknik Multimedia & Jaringan ITS ini dapat dimudahkan untuk penerbitan edisi selanjutnya.
saran sih, font yang digunakan untuk SILIKON kug rasanya kurang greget yah #IMHO
BalasHapusFont untuk sampul atau artikel? Insha Allah saya sampaikan ke redaksinya mas :)
Hapus