Menabung dengan Pantangan

Gary Almas Samaita


Tak sedikit yang menemui kesulitan dalam membiasakan diri menabung. Jangankan mereka yang merasa kekurangan, mereka yang memili pemasukan besar pun bisa jadi mengalami kesulitan tersebut. Rasanya seperti teka-teki untuk menjawab bagaimana caranya menabung jika keperluan sehari-hari saja rasanya sulit dapat terpenuhi.


Beruntung saya tidak lagi tergolong orang-orang yang tersesat. Khusus untuk menabung, saya telah menerapkan teknik menabung yang sesuai dengan keseharian saya. Mungkin saja teknik menabung ini dapat anda terapkan juga dalam keseharian anda.

Teknik yang saya terapkan sangat sederhana, yakni Pantangan. Saya hanya memilih uang kertas dengan nominal tertentu yang pantang saya gunakan dan target saldo. Setiap kali saya menerima uang kertas dengan nominal tersebut, maka uang tersebut akan saya tabung ke sebuah wadah. Tidak peduli bagaimana kebutuhannya, saya pantang menggunakan uang yang saya tabung sebelum mencapai saldo yang ditargetkan.

Saya sendiri memilih nominal Rp.20.000,- sebagai pantangan dengan target Rp.2.000.000,-. Alasannya, dari pengalaman saya, peluang menerima uang dengan nominal Rp.20.000,- lebih kecil daripada Rp.10.000,- maupun Rp.5.000,-. Uang dengan nominal Rp.20.000,- hanya muncul jika tersisa dari transaksi dengan uang Rp.50.000,- dan Rp.100.000,-(yang hanya saya gunakan setidaknya seminggu 2-3 kali), sehingga kemungkinan munculnya lebih rendah jika dibandingkan dengan uang dengan nominal yang lebih kecil. Semenjak bulan Maret hingga kini saya berhasil mengumpulkan kurang lebih 30 lembar uang nominal Rp.20.000,-. Masih kurang 70 lembar lagi agar dapat digunakan.

Jika saya menentukan nominal Rp.10.000,- mungkin saja saldo target lebih cepat tercapai. Tapi tentunya saya harus lebih bersabar dengan uang yang lebih banyak disimpan daripada digunakan, jajan yang lebih jarang, pun makan sehari sangat terbatas.

Bagaimana dengan anda? Teknik menabung yang seperti apa yang anda terapkan?

6 komentar :

  1. wah mantep tenan iki :D
    entar aku coba :)

    BalasHapus
  2. Wah aku hampir mirip2. Tapi mungkin lebih ke teknik 'ngopeni' atau memelihara. Jadi tiap ada uang receh nggak akan dipakai lagi dan disimpan cap kecil bekas kemasan obat dan selalu dibawa di dalam tas.. Aku cuma pakai di saat2 genting..

    Kalau rencana tabungan untuk jangka panjang ada yaitu menabung untuk membeli batang emas, dan menabung batang emas sebagai simpanan jangka panjang untuk keperluan di masa mendatang. Tapi belum pernah terwujud karena nafsu jiwa muda yang boros masih melekat kuat. Duh.

    :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngopeni receh juga pernah kucoba, dalam 4 tahun ngumpuli 500 rupiah, ternyata jadinya lumayan juga :D

      Investasi emas ya.. Bagus tu ga. Boros emang penyakit yang sulit disembuhkan setelah malas ya haha

      Hapus
  3. Untuk yang tidak suka menabung, bisa dicoba pakai sistem persentasi berkelipatan berdasarkan pemakaian uang per-minggu. Semakin banyak pemakaian dalam satu minggu, maka persentasenya semakin tinggi. Misalnya, salah satu aturan yang dibuat sendiri:
    - Pemakaian 100rb, harus setor tabungan 10% (10rb)
    - 150rb, setor 20% (30rb)
    - 200rb, setor 35% (70rb)
    - Diatas 200rb, setor 50%

    Sistem ini adalah murni dihitung tiap minggu, tidak peduli berapapun sisa uang di akhir bulan. Katakanlah uang anda bulan ini 1jt, dan anda hanya memakai 150rb per-minggu sehingga uang yang anda habiskan sampai minggu ke-3 adalah 540rb (450rb terpakai + 90rb setoran untuk tabungan). Jadi sisa uang untuk minggu ke-4 adalah 460rb. Jika anda berencana menghamburkan banyak uang di minggu ke-4, maka uang yang anda tabung juga banyak. Maksimum anda hanya bisa menggunakan 306rb, 153rb masuk tabungan (306+153 ≈ 460). Tapi jika anda menggunakan 150rb, berarti anda menysakan 280rb di bulan ini (460-150-30 = 280). Sisa tersebut menjadi penghasilan tambahan anda untuk bulan berikutnya, dan perhitungan setoran tabungan tetap berlanjut berdasarkan pemakaian per-minggu walaupun penghasilan anda sudah 10x lipat dari biasanya. Untuk orang yang benar-benar anti menabung, sistem ini bisa menghemat pengeluaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Detail banget! :D
      Alternatif lainnya mungkin juga bisa dipotong sekian persen di awal. Misal jika penghasilan 1 Juta, begitu menerima gaji, langsung transfer ke rekening lain sebesar 30%, sisanya dapat digunakan sesuai kebutuhan.
      Terima kasih atas saran anda yang luar biasa.

      Hapus