Majunya teknologi sudah mampu menghapus batas-batas yang dahulu tak bisa dicapai manusia. Salah satu yang memikat rasa penasaran saya adalah bertani dalam ruangan ala Mirai, perusahaan 'pabrik sayur' asal Jepang. Rupanya, mereka sudah pada tahap dimana sayuran diproduksi massal hingga sawah pun tidak lagi berbentuk satu bidang luas, namun bertingkat ke atas.
Terinspirasi untuk mengadaptasi hal yang sama di Indonesia, saya pun mulai mempelajari sistem bertanam hidroponik. Bagi pemula seperti saya, tentu berlebihan jika langsung meniru apa yang Mirai lakukan. Pertama, tentu saya harus mendalami ilmu hidroponik itu sendiri. Ilmu hidroponik sebenarnya sudah tersebar di internet, namun sulit untuk menelusuri yang sesuai dengan kebutuhan saya.
Ketimbang repot menelusuri, saya putuskan untuk membeli buku saja. Dan Alhamdulillah, ada salah satu buku yang cukup komprehensif membahas bagaimana budidaya sayur dengan hidroponik untuk kepentingan komersil, yakni My Trubus Potential Business, Hidroponik Praktis.
Dibalik Permukaan: Banyak suguhan foto yang menggelitik rasa ingin mencoba. |
Banyak yang bisa saya pelajari dari My Trubus Potential Business Hidroponik Praktis. Buku ini telah memandu saya untuk mencoba praktik sendiri sistem hidroponik di loteng kosan. Meski memang belum sampai berhasil(karena keteledoran saya), saya sangat terbantu untuk praktik hidroponik karena materi yang dijabarkan dalam buku ini jelas dan mudah dipraktikan.
Secara umum, buku ini mengulas tuntas segala hal yang perlu diketahui soal hidroponik. Terdapat penjabaran mengenai pemahaman dasar apa itu hidroponik, ragam jenis tanaman yang umum ditanam oleh kalangan pehobi & pebisnis hidroponik di Indonesia, ragam sistem dasar yang secara luas dikenal, dan macam media tanam yang bisa kita pilih. Ada pula ulasan mengenai keperluan nutrisi dan bagaimana menakar kebutuhannya.
Satu yang bikin saya sangat tertarik, tentu ulasan potensi bisnis hidroponik yang sangat menjanjikan. melalui buku ini, saya mengetahui bahwa ternyata harga per kilo sayur hasil tanam hidroponik jauh lebih tinggi daripada sayur yang ditanam secara konvensional. Di pasaran, sayuran hasil tanam hidroponik dikenal dengan sayur organik yang bebas pestisida.
Penjabaran Cara Kerja: Ada satu bagian yang secara khusus membahas ragam sistem lengkap dengan ilustrasi dan cara kerjanya. |
Hal yang saya suka dari buku ini adalah adanya bagian-bagian yang membahas sistem hidroponik secara rinci. Buku ini menjabar bagaimana cara kerja sistem, keunggulan, kelemahannya, dan juga cara perakitan untuk dicoba bikin sendiri. Semuanya memiliki ilustrasi dan foto pendukung yang lengkap.
Rakit & Tumbuhkan: Selain panduan merakit, ada juga panduan penggunaan sistem hidroponik. |
Tak hanya buku, My Trubus Potential Business, Hidroponik Praktis juga menyertakan DVD sebagai suplemen. Isinya adalah video berdurasi kira-kira 30 menit, yang khusus mengulas potensi bisnis hidroponik juga panduan praktik dari pembibitan, panen, hingga siap dikirim untuk dijual.
Buku + DVD saya peroleh di Gramedia dengan harga kalau tidak salah kisaran Rp.60.000,-. Bagi saya itu sepadan dengan kualitas materi dan buku yang saya peroleh.
Menarik bukunya, kebetulan sedang ingin mencoba terjun di bisnis pertanian, tapi bukan hidroponik melainkan perkebunan. Tapi buku ini boleh dicoba nih, siapa tau juga punya potensi bisnis yang menjanjikan... :)
BalasHapusTerima kasih, semoga sukses dengan bisnis di perkebunan, mas Iman :D
Hapus