Source: mychromebook.fr |
Pembajakan musik bukan hal yang asing. Berdasarkan Gita Wirjawan melalui Republika, potensi kerugian musisi di Indonesia akibat pembajakan musik pada tahun 2013 disebutkan dapat mencapai Rp.4,5 triliun per tahun. Meski penjualan rekaman musik bukan menjadi satu-satunya pemasukan para musisi, tetap fenomena pembajakan musik ini perlu diperhatikan lebih serius. Sebagai seorang muslim, tentunya kita pernah diajarkan untuk tidak mengambil apa yang bukan menjadi hak kita.
Atas keinginan mendengarkan musik, saya mendapat inspirasi melalui salah satu user 9GAG yang mendengarkan musik dengan streaming langsung dengan Youtube, dimana banyak video dimuat secara gratis. Syukur, label rekaman musisi favorit saya aktif dalam megunggah musik video musisi tersebut. Saya menyayangkan, tidak semua musik dalam album ia nyanyikan tersedia secara resmi di Youtube. Agaknya ini akan tetap menjadi salah satu alasan agar tetap membeli album rekaman.
Berbekal akses internet yang diberikan oleh kampus secara cuma-cuma, saya pun mencoba mengikuti alternatif mendengarkan musik secara streaming. Rupanya, ada beberapa kelemahan jika saya membuka Youtube melalui browser secara langsung. Karena saya hanya menggunakan Netbook, saya merasa bahwa aktivitas ini sangat membebani. Tak jarang saya tak sengaja menutup tab tersebut. Kadang iklan video juga menghiasi sela-sela sederet video yang saya mainkan.
Demi kenyamanan dalam melakukan streaming dari Youtube, saya mencoba audio player dari website tertentu hingga akhirnya memilih menggunakan salah satu ekstensi Google Chrome, Streamus.
Streamus, yang kini masih berstatus Beta, memperkenalkan dirinya sebagai ekstensi yang mengubah Youtube ke dalam bentuk Music Player yang sederhana namun dapat diandalkan. Sejauh ini, saya mencatat beberapa keunggulan yang dimiliki Streamus:
1. Ringan
Ketiadaan data Video yang diuat ke dalam sebuah halaman web menjadikan Streamus cukup ringan untuk bekerja secara multi-task. Hal ini sangat membantu, terutama dalam sistem yang kurang cukup kuat menangani banyak tab sekaligus.
2. Bekerja pada background
Jika pun tak sengaja menutup browser, musik akan tetap berjalan, selama Google Chrome diizinkan berjalan secara background.
3. Interface yang mudah
Search and Add - Setiap hasil pencarian ditampilkan lengkap dengan tombol add to playlist. Fitur ini mempermudah pembuatan playlist baru, jauh lebih cepat daripada menggunakan Youtube.
4. Shortcut
Shortcut yang dapat dikonfigurasi, seperti video selanjutnya, atur volume dll. Dengan sedikit pengaturan, kendali Streamus dapat dilakukan cukup melalui shortcut, tanpa membuka ekstensi tersebut. Bahkan lebih praktis daripada Media Player kan?
5. Notifikasi
Notifikasi mengenai judul video dan thumbnail di Desktop kanan bawah. Notifikasi yang bahkan tidak dapat ditemui jika menggunakan Youtube sekalipun.
6. Tanpa iklan
Sensasi mendengarkan lantunan musik pun tak terganggu oleh iklan yang tiba-tiba. Saya sempat memikirkan hal ini: Stream video langsung ke Youtube memaksa kita untuk mendengarkan juga iklan yang ada. Dengan Streamus, tak ada jeda iklan yang akan didengar. Tidakkah hal tersebut menyalahi aturan dari Youtube?
Rupanya Sean Anderson telah menjawabnya dalam wawancara singkat yang dimuat dalam artikel ini. Singkat kata, ketiadaan jeda iklan, disebabkan Youtube belum memberikan dukungan pada iklan, utamanya iklan video, dalam HTML5 Player, bukan karena kesengajaan. insha Allah tidak ada pihak yang dirugikan dengan menggunakan Streamus.
Meski memiliki cukup banyak keunggulan, tetap saja terdapat beberapa kelemahan pada Streamus.
1. Tak Sinkron
Data history video yang dimainkan melalui Streamus tercatat di Youtube, tapi playlist yang dibuat tak akan tersinkron antara keduanya. Playlist tetap hanya tersimpan di Streamus atau Youtube.
2. Hanya ada di Chrome
Streamus, yang berupa ekstensi dari Google Chrome, tentu hanya dapat beroperasi di Google Chrome dengan instalasi ekstensi tersebut terlebih dahulu. Fanboy Chrome menjadi anak emas setidaknya untuk saat ini.
3. Sama borosnya
Meski tak menampilkan video, saya menduga jumlah penggunaan data tetap sama banyaknya jika dibandingkan dengan streaming langsung dengan melalui Youtube atau website penyedia layanan Youtube Audio Player lainnya. Semoga saya salah untuk hal ini.
Jika anda juga memiliki pendapat yang sama dengan saya, mungkin dengan menggunakan alternatif ini anda juga dapat mengurangi angka pembajakan dan menjadi bagian dalam stimulus dapur rekaman Indonesia agar mempublikasikan karya para musisi ke tingkat internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar